KUPANG, KOMPAS.com -- Tokoh masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Lerik, menuding kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ke Kupang pada Selasa (29/4/2014) lalu membohongi warga NTT, terutama dalam kaitannya dengan kerja sama pasokan sapi.
“Calon
 presiden dari PDI Perjuangan Jokowi dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya 
berbohong dan menipu rakyat NTT karena sapi di NTT tidak mungkin 
memenuhi pasokan untuk Jakarta. Bagaimana bisa sapi yang katanya akan 
dipasok dari NTT ke Jakarta 823.000 ekor, padahal kenyataannya menurut 
data BPS Provinsi NTT itu sangat mustahil,” kata Viktor kepada Kompas.com, Jumat (2/5/2014).
Menurut
 Viktor yang juga mantan Ketua DPRD Kota Kupang itu, kebutuhan konsumsi 
daging sapi di NTT sebanyak 58.535 ekor sapi. Sementara ketersediaan 
sapi potong (jantan dewasa) adalah 96.614 ekor sehingga terdapat surplus
 38.079 ekor.
“Sementara itu, seekor sapi betina hanya melahirkan
 satu ekor setiap dua tahun. Sedangkan pola pemeliharan sapi di NTT 
adalah tradisional (lambat pertumbuhannya ), yang artinya kalau sapi 
dikonsumsi NTT sendiri, maka akan berkurang drastis setiap tahunnya 
karena pertumbuhan sapi yang layak potong adalah berumur dua atau dua 
setengah tahun,” bebernya.
Apalagi, kata Viktor, Perusahaan 
Daerah Pasar Jaya di Jakarta yang mengurus daging sapi bermasalah karena
 selalu merugi dan terdapat temuan BPK yang mengindikasi ada korupsi 
besar-besaran. Karena itu, Viktor menyarankan kepada Jokowi dan Frans 
Lebu Raya agar segera menghentikan penipuan dan pencitraan di NTT. 
“Jangan
 menipu rakyat NTT dengan pencitraan penuh kebohongan itu karena rakyat 
sudah tahu semua itu hanyalah pencitraan,” katanya. 
Diberitakan 
sebelumnya, Jokowi mengunjungi Kupang pada Selasa (29/4/2014) lalu. 
Kunjungan ini terkait dengan kesepakatan di bidang peternakan antara 
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara 
Timur terkait pengadaan daging sapi. Kunjungannya ini juga 
dilatarbelakangi kelangkaan dan mahalnya harga daging sapi di DKI 
Jakarta, beberapa waktu lalu.
 
No comments:
Post a Comment